Breaking

Monday, February 28, 2022

Drone Ukraina Hancurkan Konvoi Rusia

Negaratoto - Angkatan Udara Ukraina melakukan dua serangan pesawat tak berawak pada target Rusia menggunakan drone buatan Turki.

Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk, kepala Angkatan Udara Ukraina, membenarkan bahwa mereka menggunakan drone Bayraktar TB2. Kedutaan Besar Ukraina merilis rekaman konvoi Rusia yang memperlihatkan puluhan kendaraan hancur berkeping-keping akibat serangan itu.

Dikutip dari Daily Mail, rekaman itu diambil di dekat kota Malyn, sekitar 60 mil barat laut Kyiv. Angkatan Udara mengatakan bahwa salah satu serangan terjadi di kota Chornobaivka, di selatan Ukraina.

Daerah tersebut telah menjadi fokus pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu (26/2), pasukan Ukraina merilis video drone lain yang menunjukkan konvoi Rusia terkena serangan drone, kali ini di kota selatan Kherson.

Pengiriman pertama drone buatan Turki mulai tiba di Ukraina pada 2019, demikian lapor Wall Street Journal. Bayraktar TB2 mampu bertahan di udara selama 25 jam pada ketinggian 25.000 kaki dengan pilot mampu mengendalikannya dari beberapa ratus mil jauhnya.


Teknologi drone tak berawak senilai USD 5 juta per unitnya ini cukup canggih dan menjadi kebanggaan bagi Turki, di mana cukup banyak negara meminati dan memesannya.

"Bayraktar TB2 berhasil menyelesaikan 420 ribu jam penerbangan dan pembelian telah disepakati dengan 16 negara," demikian klaim Haluk Bayraktar selaku CEO perusahaan Baykar selaku pembuatnya baru-baru ini.

Terbang perdana pada tahun 2014, Bayraktar TB2 semakin mumpuni kemampuannya. Ia dapat membawa persenjataan sampai 150 kilogram dan melancarkan serangan terhadap tank ataupun bunker lawan.

Panjang drone ini 6,5 meter dan bentang sayapnya mencapai 12 meter. Selain menyerang musuh, Bayraktar TB2 bisa pula dimanfaatkan untuk misi pengintaian dari udara. Ia bisa terbang selama 24 jam di ketinggian maksimum 7.300 meter baik pada saat siang maupun malam hari.

Militer Turki sendiri sudah sering memakai Bayraktar TB2, antara lain untuk membantu mereka dalam melawan kaum militan di negaranya. Drone ini juga dilaporkan sukses besar saat menghancurkan 73 kendaraan perang di Suriah.

Pasukan Ukraina telah berhasil menghentikan pasukan Rusia bergerak maju di ibu kota. Mereka meledakkan jembatan menuju ke kota untuk menghalangi tentara Moskow maju. Pasukan Rusia pada Minggu (26/2) sore dihancurkan di Bucha, dekat pangkalan udara Gostomel di barat laut Kyiv, setelah terperangkap ketika jembatan Irpin ke kota itu dihancurkan.

Sebelumnya pada hari Minggu (27/2), prajurit Ukraina terlihat berkeliaran di pusat Kyiv untuk memberlakukan jam malam untuk mencegah orang keluar dari jalan. Wali kota Klitschko mengatakan tidak ada pasukan Rusia yang berhasil memasuki kota itu meskipun ada pengeboman.

Dia juga memperingatkan mereka yang berada di luar setelah jam 5 sore dan sebelum jam 8 pagi akan dianggap sebagai bagian dari 'kelompok sabotase dan pengintaian musuh'. Dia kemudian mengatakan tidak ada pasukan Rusia di dalam kota. Namun dia pun mengumumkan bahwa setidaknya sembilan warga sipil telah 'hilang atau terbunuh' di ibu kota, di antaranya satu anak, sejak awal invasi.

Citra satelit yang diambil pada hari Minggu juga menunjukkan pengerahan besar pasukan darat Rusia bergerak ke arah ibukota Ukraina Kyiv dari jarak sekitar 40 mil, kata sebuah perusahaan swasta AS.

Gambar yang dirilis oleh Maxar Technologies menunjukkan penyebaran terdiri dari ratusan kendaraan militer dan membentang lebih dari 3 mil. Perusahaan telah melacak penumpukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu. Gambar-gambar terbaru yang beredar, tidak dapat diverifikasi secara independen.

Kementerian Kesehatan Ukraina mengatakan pada hari Minggu (27/2) bahwa 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, telah tewas sejak awal invasi Rusia. Disebutkan juga bahwa 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, terluka.

No comments:

Post a Comment