Ken Kutaragi, orang pertama yang hadirkan PlayStation sekaligus mantan Bos PlayStation, divisi gaming Sony mengkritik keras pengembangan metaverse. Dalam hal ini di sektor game.
Bloomberg via Investing.com, Kamis (27/1), melaporkan bahwa Ken tak sependapat dengan konsep metaverse. Dalam wawancaranya, ia mengatakan mestinya teknologi mampu mengintegerasikan dunia virtual dan nyata. Konsep metaverse laiknya memisahkan dua dunia yang berbeda.
"Berada di dunia nyata sangat penting, namun metaverse adalah tentang membuat quasi-nyata di dunia virtual. Dan saya tidak dapat melihat apa gunanya melakukan hal itu," kata Kutaragi.
Ia menambahkan, headset VR bakal mengisolasikan pengguna dari dunia nyata.
"Saya tidak setuju dengan hal itu," tutur dia.
Menurutnya, penggunaan VR orang-orang akan cukup terganggu.
"Anda lebih suka menjadi avatar yang dipoles alih-alih menjadi diri Anda yang sebenarnya? Hal itu pada dasarnya tidak berbeda dari situs papan pesan anonim," ujarnya.
Terlepas dari kritik tersebut, banyak perusahaan teknologi besar secara aktif mengeksplorasi perkembangan metaverse. Mereka yang ada di Apple dan Microsoft semuanya telah terjun lebih dalam dan bereksperimen dengan gim metaverse.
No comments:
Post a Comment