NEGARATOTO - Beredar isu di masyarakat terkait adanya gempa dan tsunami di Laut Banda Maluku, pascagempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang Maluku pada Selasa (10/1).
Terkait isu gempa dan tsunami di Laut Banda Maluku, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Ambon Djati Cipto Kuncoro, telah membantah isu tersebut.
"Informasi yang beredar di masyarakat tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut," katanya di Ambon, Rabu (11/1). Dikutip Antara.
Djati mengatakan, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi. Menurut dia, peristiwa tsunami dan longsoran bawah laut merupakan dampak bahaya ikutan dari gempa bumi.
"Terkait informasi yang beredar bukan resmi dari BMKG, tetapi mengutip dari berbagai sumber yang mengatasnamakan institusi tertentu," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diharapkan untuk mengikuti perkembangan informasi resmi kebencanaan yang dikeluarkan oleh BMKG, BPBD, TNI/Polri, dan aparat pemerintah setempat.
Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
No comments:
Post a Comment