Monday, August 29, 2022

Satu Pasien Cacar Monyet RI Sudah Sembuh, 38 Suspek Discarded

 


Kabar Melegakan Datang Dari Pasien Cacar Monyet Pertama Di Indonesia Yang Ternyata Telah Dinyatakan Sembuh. Kabar Tersebut Diungkap Oleh Dirjen Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.

Negaratoto- Sabtu (20/8) lalu, Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus positif cacar monyet pertama di Tanah Air. Pasien cacar monyet pertama Indonesia itu merupakan laki-laki berumur 27 tahun dari Jakarta. Kini pasien cacar monyet tersebut dikabarkan telah sembuh.

Informasi itu disampaikan Kemenkes. Pihak Kemenkes mengungkap bahwa pasien cacar monyet asal DKI itu telah dinyatakan negatif setelah melakukan tes.

"Pasien yang positif [cacar monyet] sudah sembuh dan sudah negatif," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, Senin (29/8) melansir CNNIndonesia.com.

Selain itu, Maxi Rein juga melaporkan bahwa per 28 Agustus 2022, 38 suspek cacar monyet yang ada di Indonesia secara keseluruhan dinyatakan negatif atau discarded. Tiga puluh pasien suspek cacar monyet itu tersebar ke 9 provinsi yang ada di Indonesia. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Meski begitu, Kemenkes sekali lagi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah tertular cacar monyet. Sekali lagi, Maxi juga mengimbau bagi warga yang merasakan gejala cacar monyet untuk segera memeriksakan diri dan melapor agar bisa mendapatkan diagnosa serta penanganan lebih lanjut yang memadahi.

Ia juga turut membeberkan 5 gejala paling umum yang banyak ditemukan dari pasien cacar monyet. Di antaranya demam atau panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, vesikel berisi cairan atau nanah dan yang paling khas adalah pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan.

Seperti diketahui, pasien pertama cacar monyet di Indonesia tersebut sebelumnya dilaporkan mengalami sejumlah gejala. Mulai dari mengalami demam hingga ruam di sejumlah anggota tubuh, mulai dari tangan, kaki dan area alat kelamin. Selain itu, pasien tersebut juga diketahui memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.

Meski begitu secara keseluruhan kondisi pasien kala itu disebut masih berada dalam kategori ringan. Pasien itu pun hanya diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri.

"Tapi keadaan pasien baik-baik saja. Kalau dalam istilah COVID-19, yang bersangkutan gejala ringan. Tidak sakit berat. Tidak perlu harus dirawat, tidak masuk di ruang isolasi tapi cukup dilakukan isolasi mandiri," pungkas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers pada Sabtu (20/8).


No comments:

Post a Comment