Breaking

Thursday, July 7, 2022

Terduga Korban Tolak Permintaan Maaf Nam Joo Hyuk Dkk Soal Grup Chat Bullying

 

Pelaku Di Balik Grup Chat Bullying, Termasuk Nam Joo Hyuk, Mencoba Menyampaikan Permintaan Maaf Yang Terlambat Setelah Wawancara Dengan Outlet Media Lokal.

NEGARATOTO - Meski sudah dibantah, masalah grup chat yang diduga tempat Nam Joo Hyuk dkk membully siswa perempuan alias cyberbully kembali mencuat karena munculnya kesaksian terduga korban.

Terduga korban (A) menyebutkan tentang "Penjara KakaoTalk" yang melibatkan Nam Joo Hyuk yang disebut berperan lebih dari sekadar penonton dan ikut menghinanya bersama teman yang lain.

Dilansir dari KBizoom, pelaku di balik "Penjara KakaoTalk" mencoba menyampaikan permintaan maaf yang terlambat setelah wawancara dengan outlet media lokal.

Beberapa pelaku di balik "Penjara KakaoTalk" yang melibatkan Nam Joo Hyuk sebagai salah satu anggota grup chat, muncul dalam wawancara dengan media dan berusaha menghubungi korban untuk meminta maaf meski terlambat.

Terkait hal ini, A mengatakan, "Saat itu aku kaget dan merasa sangat tidak adil, jadi aku memberi tahu departemen kemahasiswaan tentang kerusakan (yang disebabkan oleh grup chat)."

"Aku ingat bahwa kasus itu diakhiri dengan beberapa pengabdian masyarakat sekolah yang sederhana sehingga tidak ditulis dalam catatan mereka," lanjut terduga korban.

A secara akurat mengingat nama-nama guru SMA Suil yang memutuskan untuk membuang acara pada saat itu. Mengenai klaim pelaku yang telah mereka buat, dia juga menjelaskan, "Mereka terpaksa meminta maaf di depan guru karena disposisi dari departemen kemahasiswaan."

Terduga korban Nam Joo Hyuk, yang mengklaim telah dilecehkan olehnya, melaporkan bahwa teman-teman sang aktor dari grup chat saat itu menyatakan niat mereka untuk mengunjunginya dan meminta maaf. Ini karena Nam Joo Hyuk saat ini dalam masalah karena serangkaian pengungkapan yang berbeda.

A berkata, "Nam Joo Hyuk dan teman-temannya mengatakan kepadaku bahwa mereka ingin meminta maaf kepadaku, tetapi aku menolak karena tidak masuk akal bagaimana para pelaku akan meminta maaf kepada korban mereka 10 tahun kemudian."

"Juga tidak masuk akal bahwa para pelaku malah mengadakan wawancara, dan aku tidak ingin menerima permintaan maaf palsu itu dari mereka. Mereka masih melakukan kerusakan sekunder pada kesehatan mentalku," lanjutnya.

Sementara itu, Choi Sun Hee, kepala Green Tree Foundation, sebuah organisasi pencegahan kekerasan sekolah, mengatakan, "'Penjara KakaoTalk' adalah contoh khas dari kekerasan dunia maya, tetapi jarang siswa laki-laki mengundang siswa perempuan untuk melakukan pelecehan seksual."

"Ini dapat diklasifikasikan sebagai kekerasan seksual selain kekerasan di sekolah, dan dapat diselidiki dan dihukum lebih berat," tambahnya.

No comments:

Post a Comment