Negaratoto - Tropenmuseum Amsterdam akan membuka pameran baru pada 24 Juni 2022. Pameran ini akan membahas bagaimana kolonialisme membentuk dunia.
Dikutip dari NLTimes, Tropenmuseum Amsterdam akan membuka pameran permanen baru pada 24 Juni 2022. Pameran ini akan membahas bagaimana kolonialisme membentuk dunia. Serta menyoroti kemampuan masyarakat menghadapi kolonialisme.
Pameran ini berjudul 'Warisan Kolonial Kita' dan akan dihadirkan dalam 10 ruangan. Pameran akan menceritakan mengenai berbagai proyek dan struktur kolonial. Melalui fotografi, alat musik, lukisan, hingga benda-benda dalam keseharian.
Menurut Press Officer Tropenmuseum Coromandel Brombacher pameran ini juga akan memuat informasi mengenai cara menghadapi kolonialisme. Dalam proses pembuatan pameran, Tropenmuseum mengadakan sebuah penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalangan muda menyadari adanya ketidaksetaraan di dunia. Namun mereka tidak tahu cara untuk melawan atau mengatasinya. Sebagai respon, Tropenmuseum akan menghadirkan sumber daya yang dapat membantu masyarakat belajar lebih dalam dan mengambil tindakan atas hal tersebut.
"Ini bukanlah sebuah sejarah yang telah berakhir, Anda sematkan pita di sekelilingnya dan ini berakhir," kata Brombacher.
Pameran ini direncanakan untuk diadakan selama 7 tahun. Proses pembuatannya telah lama dilakukan. Namun sempat terkendala oleh pandemi COVID-19.
Menurut website resminya, Tropenmuseum memang didirikan sebagai 'Etalase Benda-Benda Kolonial'. Namun, Brombacher mengatakan bahwa museum mencoba untuk menjauh dari akar etnografinya. Dengan tujuan untuk menjadi museum dengan pandangan yang lebih terbuka terhadap dunia.
"Di seluruh dunia, orang-orang menghadapi permasalahan yang sama," Brombacher menambahkan.
Oleh karena itu, kini museum bekerja sama dengan banyak seniman kontemporer. Untuk mengeksplor tema-tema yang relevan bagi masyarakat global. Pendekatan ini juga diterapkan pada pameran kolonial yang terbaru.
Pameran ini akan berkolaborasi dengan banyak artis dan menghadirkan berbagai program. Program pertama akan diselenggarakan pada 1 Juli dengan acara Keti Koti. Yaitu hari libur yang memperingati Hari Emansipasi di Suriname.
No comments:
Post a Comment