Kejahatan Siber Hingga Saat Ini Tampaknya Masih Kerap Terjadi, Bahkan Di Skala Dunia. Seperti Yang Terjadi Baru-Baru Ini Terhadap Amerika Serikat (AS) Dan Juga Mitranya.
NEGARATOTO - Kejahatan siber tidak hanya menimpa masyarakat umum, tetapi juga situs-situs milik pemerintahan di dunia. Seperti yang menima pada sistem keamanan internet Amerika Serikat (AS) dan mitranya.
Penegakan hukum di AS, Jerman, Belanda, hingga Inggris diketahui telah membongkar jaringan global perangkat yang terhubung ke internet yang telah diretas oleh penjahat siber Rusia. Adapun peretasan yang dilakukan oleh siber Rusia itu untuk tujuan jahat. Hal ini disampaikan oleh Departemen Kehakiman AS pada Kamis (16/6) kemarin.
Adapun jaringan tersebut dikenal sebagai botnet "RSOCKS", di mana terdiri dari jutaan komputer dan perangkat yang diretas di seluruh dunia, termasuk gadget "Internet of Things", seperti router dan pembuka garasi pintar. Hal ini disampaikan Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan Kehakiman AS juga menyebut bahwa pengguna RSOCKS membayar boaya antara USD30 hingga USD200 (sekitar Rp444 ribu hingga Rp3 juta) per hari untuk merutekan aktivitas internet berbahaya melalui perangkat yang disusupi, guna menutupi atau menyembunyikan sumber lalu lintas yang sebenarnya.
"Diyakini bahwa pengguna layanan proxy jenis ini melakukan serangan skala besar terhadap layanan otentikasi, juga dikenal sebagai isian kredensial, dan menganonimkan diri mereka sendiri saat mengakses akun media sosial yang disusupi, atau mengirim email berbahaya, seperti pesan phishing," bunyi pernyataan Departemen Kehakiman AS, dilihat pada Jumat (17/6).
Sementara itu, beberapa entitas publik dan swasta besar disebut telah menjadi korban RSOCKS, termasuk universitas, hotel, studio, televisi, dan produsen elektronik. Akan tetapi, Departemen Kehakiman AS tidak menyebutkan salah satu dari mereka.
Upaya dalam peretasan guna mengakses komputer negara-negara "musuh" tampaknya menjadi hal biasa yang dilakukan untuk mengetahui rahasia negara tersebut. Hal seperti ini diketahui juga kerap menimpa beberapa negara lain, termasuk Indonesia.
Situs Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia diketahui juga pernah mengalami peretasan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Meski demikian, peretasan tersebut juga telah berhasil ditangani oleh tim siber Indonesia.
No comments:
Post a Comment