G-7 Telah Menargetkan Ekspor Energi Utama Rusia Seperti Minyak Mentah Dan Batu Bara Meskipun Hal Itu Dapat Merugikan Negara-Negara Yang Haus Sumber Daya Di Eropa Dan Jepang.
NEGARATOTO - Para pemimpin Kelompok G-7 pada Minggu (26/6) berencana untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi ke Rusia buntut serangannya terhadap Ukraina. Kelompok itu akan melarang impor emas Rusia, kata Presiden AS Joe Biden.
G-7 juga mengirimkan pengingat yang tegas bahwa Tiongkok akan tetap diawasi, saat mereka meluncurkan inisiatif infrastruktur global yang akan memanfaatkan 600 miliar dolar pada tahun 2027. Para pemimpin G-7 telah memberlakukan sanksi yang kuat terhadap Rusia dalam kecaman keras atas agresinya.
Perang di Ukraina semakin terasa dampaknya dengan melonjaknya harga energi dan komoditas serta kelangkaan pangan menjadi masalah mendesak bagi beberapa negara. G-7 telah menargetkan ekspor energi utama Rusia seperti minyak mentah dan batu bara meskipun hal itu dapat merugikan negara-negara yang haus sumber daya di Eropa dan Jepang.
"Kita seharusnya tidak mengurangi sanksi kita kecuali masalah mendasar diselesaikan. Itu adalah agresi Rusia, kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. "Persatuan G-7 diperlukan, tidak hanya dalam menegakkan sanksi tetapi dalam melindungi (kehidupan masyarakat) dari kenaikan harga."
Potensi efek limpahan agresi Rusia di Ukraina juga membuat G-7 tetap waspada terhadap Tiongkok. Peluncuran inisiatif infrastruktur baru untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah datang ketika Tiongkok telah dikritik karena Prakarsa Sabuk dan Jalan yang telah membuat beberapa negara miskin terjebak utang.
"Bersama-sama, G7 akan mengumumkan bahwa kami akan melarang impor emas Rusia, ekspor utama yang menghasilkan puluhan miliar dolar untuk Rusia," kata Biden dalam posting Twitter-nya.
Para pemimpin dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat plus Uni Eropa, akan menghabiskan dua hari ke depan untuk bertukar pandangan tentang energi dan ketahanan pangan, iklim, dan diplomasi, yang mana semuanya terkait dengan agresi Rusia.
Menumpuk tekanan pada Rusia untuk menghentikan blokade pelabuhan di Laut Hitam dan membuka jalan bagi ekspor Ukraina akan menjadi prioritas tertinggi. Itu tak hanya untuk negara yang dilanda perang tetapi untuk bagian lain dunia karena merupakan produsen utama.
No comments:
Post a Comment