Negaratoto - Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan tidak akan memperpanjang pengecualian yang mengizinkan Rusia untuk membayar utang luar negeri kepada investor AS dalam dolar AS. Hal ini berpotensi memaksa Rusia gagal bayar utang (default).
Dikutip dari CNBC, Kamis (26/5/2022), Senior Emerging Markets Sovereign Strategst di BlueBay Asset Management, Timothy Ash mengatakan, gagal bayar utang Rusia hanya masalah waktu.
"Langkah yang tepat oleh OFAC karena langkah ini akan membuat Rusia gagal bayar selama bertahun-tahun yang akan datang, selama Putin tetap menjadi presiden dan/atau meninggalkan Ukraina. Rusia hanya akan dapat keluar dari default ketika OFAC mengizinkannya," katanya.
Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan tidak akan memperpanjang pengecualian yang mengizinkan Rusia untuk membayar utang luar negeri kepada investor AS dalam dolar. Hal ini berpotensi memaksa Rusia gagal bayar.
Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri atau Office of Foreign Assets Control (OFAC) telah mengizinkan pengecualian itu berakhir pukul 12.01 waktu setempat.
Ash memperkirakan, Rusia akan kehilangan sebagian besar akses pasarnya, bahkan ke China. Gagal bayar membuat satu-satunya pembiayaan Rusia akan datang dengan tingkat bunga yang tinggi.
"Artinya tidak ada modal, tidak ada investasi dan tidak ada pertumbuhan. Standar hidup yang lebih rendah, modal dan menguras pikiran. Rusia akan menjadi lebih miskin untuk waktu yang lama karena Putin," katanya.
Ash mengatakan hal ini akan semakin mengucilkan Rusia dari ekonomi global dan mengurangi status negara adidayanya ke tingkat yang sama dengan Korea Utara.
No comments:
Post a Comment