Seorang Ibu Di Garut Tega Meracuni 2 Buah Hatinya Sendiri Hingga Tewas. Sang Ibu Kemudian Juga Gantung Diri Setelah Menulis Pesan Untuk Sang Suami Yang Menyinggung Soal Wanita Idaman Lain.
NEGARATOTO - Seorang ibu, LDH (29) di Kabupaten Garut, Jawa Barat nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Mirisnya, ibu itu telebih dahulu telah meracuni kedua buah hatinya sendiri, D yang masih berusia 5 tahun dan R, 11 bulan. Nyawa ketiganya pun tak bisa tertolong.
Sebelum meninggal bersama dua anaknya, LDH sempat mengirimkan sebuah pesan terakhir untuk suaminya. Dalam pesan terakhir itu, LDH menuliskan curhat pilu sambil menyinggung pelakor yang diduga menjadi pemicu aksi nekatnya.
Peristiwa itu terjadi di rumah kontrakannya di Perum Cibunar, Desa Cibunar, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada Sabtu (16/4) pagi. Dari hasil autopsi, disebutkan bahwa LDH dan kedua anaknya yang berusia 5 dan 11 bulan tewas 8 jam sebelum ditemukan. Sehingga penyidik berkeyakinan bahwa peristiwa nahas tersebut terjadi dari Jumat malam pukul 19.00 WIB hingga Sabtu pukul 07.00 WIB.
Dari hasil autopsi, polisi menemukan fakta bahwa kedua anak tersebut meninggal karena diracun oleh ibunya. Racun yang digunakan adalah campuran jus buah naga dengan sabun pencuci piring. Setelah mengetahui kedua anaknya tewas, ibu berusia muda itu pun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
"Hasil autopsi yang telah kami lakukan mengungkap penyebab kematian dari ketiga korban. Untuk anak-anak, mereka meninggal karena keracunan," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, melansir Tribunnews.com.
"Sedangkan sang ibu meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri yang menyebabkan persesakan pada bagian leher," sambungnya.
Berdasarkan bukti yang berhasil diungkap, LDH sempat melakukan panggilan sebanyak tujuh kali kepada suaminya yang saat itu sedang berada di luar kota. Selain panggilan telepon, mama muda itu pun sempat mengirimkan pesan terakhir kepada sang suami lewat SMS. Dari pesan terakhir tersebut, mama muda itu menyebut suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain.
"Dan setelah itu dia melakukan panggilan sebanyak tujuh kali kepada suaminya dari (Jumat) jam 18.35 WIB hingga jam 18.40 WIB. Kami temukan bukti SMS yang ditulis korban kepada suaminya pada hari Jumat tanggal 15 April 2022 pukul 18.30 WIB. Dengan menggunakan bahasa daerah (Batak), sang isteri intinya mempersilahkan sang suami untuk hidup berdua dengan wanita yang baru atau selingkuhannya," pungkasnya.
Wirdhanto menyebut, dalam pesan itu, korban memperingatkan sang suami soal pelakor, yang disebut sudah menghancurkan rumah tangga mereka. Maka dari itu, korban meminta sang suami agar melupakan dirinya serta kedua anaknya.
No comments:
Post a Comment