Monday, March 28, 2022

Upaya Bantul Tangani Sampah Selesai di Tingkat Desa

 

NEGARATOTO Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menginstruksikan setiap desa memiliki sistem pengelolaan sampah guna menangani persoalan sampah pada level kelurahan tersebut.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Pemkab telah mencanangkan Bantul Bersih Sampah 2025, atau disingkat Bantul Bersama, sehingga berbagai upaya terus dilakukan untuk membudayakan pengelolaan sampah rumah tangga di masyarakat.

"Karenanya Bantul Bersama, atau Bantul Bersih Sampah 2025 ini kita berpikir bagaimana caranya sampah itu selesai di tingkat desa, sehingga desa-desa ini kita instruksikan untuk memiliki sistem pengelolaan sampah," katanya di Bantul, Minggu (27/3). Seperti dilansir dari Antara.

Bupati mengatakan, apalagi, setiap hari warga Bantul yang hampir mencapai satu juta jiwa itu memproduksi sekitar 600 ton sampah per hari, dengan pengelolaan yang belum optimal, dan sebagian besar masih ditampung dan dipindahkan ke TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) Piyungan.

"TPST Piyungan hari ini tingginya sudah melampaui 'gunung gunung' (bukit) di sekelilingnya, tidak ada tempat lagi untuk membuang sampah, makanya bagaimana caranya sampah selesai di desa, tidak perlu lagi dibuang ke TPST Piyungan," katanya.

Dia mengatakan, setiap rumah tangga juga harus mempunyai kantong kantong sampah yang terpilah sesuai jenisnya, agar misalnya sampah organik atau sisa-sisa makanan ini bisa digunakan di antaranya untuk pakan peternakan.

"Dan sudah banyak desa-desa yang masyarakat berternak. Kemudian sampah non-organik seperti plastik, kertas, logam, kaca ini sudah ada perusahaan yang menampung untuk bahan baku, sehingga budaya pemilahan itu dilakukan sejak dari rumah tangga," katanya.

Bupati Bantul mengatakan, jika semua sampah ini termanfaatkan kembali atau bisa dijual kembali, otomatis tidak diperlukan lagi tempat pembuangan akhir sampah, bahkan masyarakat akan kembali mendapatkan manfaat dari pengelolaan sampah itu.

"Makanya kita punya waktu sampai tahun 2025, karena memang tidak mudah untuk mengubah budaya memilah sampah sejak dari rumah tangga," katanya.

No comments:

Post a Comment