Negaratoto - Pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I anjlok 11,1 persen atau senilai Rp540 miliar.
Nilai tersebut didapat dari kerugian pada 2020 lalu senilai Rp 3,90 triliun yang kemudian menjadi Rp3,38 triliun di sepanjang tahun 2021.
Direktur Kepatuhan Aset dan Pengadaan AP I Israwadi mengatakan penurunan pendapatan terjadi seiring dengan merosotnya jumlah penumpang dan penerbangan.
"Di 2021 yang kami ekspektasikan seharusnya rebound (bangkit), pulih, namun varian delta dan terakhir omicron, menutup tahun dengan traffic yang lebih turun lagi menjadi hanya 28,5 juta penumpang," ungkapnya dalam webinar dikutip dari CNN.
Penurunan penumpang terbesar terjadi pertama kali pada 2020 lalu, di mana penumpang yang dilayani ketika itu rontok 60 persen menjadi 32,8 juta penumpang. Sebelum pandemi covid-19, BUMN operator bandara tersebut masih melayani 81,5 juta penumpang pada 2019 lalu.
Hal ini, kata Israwadi, berdampak pada kantong pendapatan perseroan. Pada 2019, pendapatan perseroan mencapai Rp 8,7 triliun.
Ia mengaku kecewa dengan penurunan penumpang dan traffic penerbangan pada tahun lalu. Sebab, ia mengira tahun lalu akan menjadi tahun pemulihan industri penerbangan.
"Kata pengamat, 2021-2023 adalah tahun pemulihan. Namun, ternyata kita di 2021 lalu tidak mengikuti apa yang diproyeksikan," imbuh Israwadi.
Adapun, untuk memperbaiki kinerja dan pendapatan, perseroan akan menjalankan 4 agenda transformasi. Yakni, pertama, business turnaround.
"Masa pandemi memaksa kami untuk melakukan perubahan model business dan proses bisnis," katanya.
Kedua, perubahan organisasi dengan cara perampingan, termasuk perubahan budaya kerja. Ketiga, restrukturisasi finansial untuk mengajukan relaksasi terhadap pinjaman perusahaan.
Keempat, digitalisasi dari proses bisnis dengan mengintegrasikan sistem kerja lebih otomatis dan berbasis teknologi.
"Ini hal yang penting yang harus kita terapkan di masa pandemi ini," tandasnya.
No comments:
Post a Comment